Rabu, 15 September 2010

Penelitian : Jabat tangan erat tanda umur panjang

Ada hal yang cukup menarik yang telah di publikasikan oleh Tim ilmuwan dari University College London, dimana mereka mengatakan bahwa Kekuatan jabat tangan bisa menjadi petunjuk panjang pendeknya umur seseorang. Artinya mereka menyimpulkan bahwa tingkat cengkraman saat seseorang berjabat tangat ada kaitannya dengan seberapa baik kesehatanya dan pasaakhirnya akan dapat di hubungkan dengan panjang pendeknay umur seseorang.
Mereka memasangkan hasil pengukuran kesetimbangan, genggaman tangan dan kemampuan untuk bangkit dari tempat duduk dengan risiko kematian dini mereka. Mereka yang terukur paling bagus mungkin hidup lebih lama, lapor jurnal ilmiah British Medical Journal yang ipoet media kutip dari bbc indonesia.
Penelitian yang didanai oleh Dewan Riset Kedokteran (MRC) menggabungkan hasil lebih dari 30 proyek riset terdahulu, yang melibatkan puluhan ribu orang dan mencermati ''kemampuan fisik'' dan mortalitas.
Orang-orang yang terlibat sebagian besar berusia di atas 60 tahun, namun hidup di masyarakat bukannya di rumah sakit atau rumah perawatan lansia. Para peneliti mendapati bahwa tingkat kematian selama periode penelitian 67% lebih tinggi pada orang yang memiliki daya cengkeram tangan paling lemah jika dibandingkan dengan yang paling kuat.

Pola yang sama ditemukan pada hasil pengukuran lain, orang yang jalan paling lambat hampir tiga kali lebih mungkin jika dibandingkan dengan yang tercepat. Orang yang paling lambat bangkit dari kursi memiliki angka kematian dua kali lipat dari angka kematian pada mereka yang paling cepat bangkit.
Kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki sekalipun tampaknya terkait dengan risiko kematian yang lebih rendah.
Meski kelemahan fisik yang menyertai penyakit dan kemunduran kesehatan umum mungkin menjelaskan banyak perbedaan tersebut, dalam kasus genggaman jabat tangan, selisih angka kematian lebih mencolok pada beberapa orang di bawah usia 60 tahun yang dari luar menunjukkan tidak banyak atau sama sekali tidak menunjukkan tanda kondisi kesehatan yang lemah.
Profesor Avan Aihie Sayer, pakar geriatrisi dan salah seorang penyusun laoporan penelitian yang berbasis di Southampton University, Inggris mengatakan dia kini menyodorkan lebih banyak penggunanan hasil pengukuran, seperti kekuatan genggaman di rumah sakit sebagai cara untuk menemukan pasien yang memiliki masalah yang lebih serius.
tentu saja cara yang di lakukan Profesor Avan Aihie Sayer tidak seratus persen efektif, akan tetapi setidaknya akan sedikit membantu dalam mengidentifikasi pasien yang memiliki penyakit serius.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda membuat blog ini eksis.